pikirancendekia. com Tulang bawang – Pertanian masih menjadi salah satu sektor yang terus diprioritaskan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang, untuk mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Tulang Bawang yang mayoritas petani.
Untuk mendukung kemajuan sektor pertanian, pada tahun 2018 ini sejumlah program telah disiapkan oleh Pemkab Tulang Bawang untuk dilaksanakan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tulang Bawang.
Salah satu program yang akan kembali dijalankan, yaitu rencana penambahan lahan sawah baru seluas 1.000 hektare (ha) pada tahun 2018
Kepala Dinas Pertanian Tulang Bawang Ir. Sumarno, MP, menjelaskan, untuk mewujudkan swasembada beras di Kabupaten Tulang Bawang, Pemkab sudah merencanakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan produksi padi.
“Pada tahun ini melalui program Upaya Khusus (Upsus) dari pemerintah pusat kita targetkan 1.000 ha lahan sawah baru akan kita cetak. Pengembangan lahan tersebut dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur di rawa-rawa yang selama ini tidak digunakan secara produktif oleh masyarakat,” terangnya saat diwawancarai wartawan beberapa waktu lalu.
Pada kegiatan pembuatan sawah baru itu, pihaknya kembali akan bekerja sama dengan TNI AD. Lahan yang disiapkan yaitu di dua kecamatan, antara lain Gedung Meneng dan Rawa Pitu.
Melalui program Upsus, Pemkab menargetkan luas tanam padi di Tulang Bawang mencapai 77.104 ha. Kemudian juga untuk lahan komoditas lainnya, seperti jagung 10.495 ha, kedelai 617 ha, cabai merah 390 ha, dan bawang merah 5 ha.
Agar produksi gabah dapat meningkat pemerintah memberikan bantuan berupa bibit padi hibrida dan nonhbrida. Rencananya Pemkab akan memberikan bantuan bibit sebagai stimulan kepada petani untuk 3.000 ha lahan, dan selebihnya diharapkan swadaya petani sendiri.
Selain bibit, pemerintah telah dan akan memberikan bantuan berupa alat bajak sawah yaitu traktor tangan roda dua, traktor besar roda 4, pompa air, yang tersebar di daerah sentra produksi padi yaitu di Kecamatan Rawa Jitu Selatan, Rawa Pitu, Dente Teladas, Gedung Aji Baru, dan Gedung Meneng, yang diberikan kepada petani, melalui dan dikelola oleh kelompok-kelompok tani.
“Kemudian untuk mempercepat penggarapan sawah waktu panen, kita berikan alat modern yaitu combine harvester agar dapat mempercepat waktu penggarapan dan menghemat waktu serta tenaga manusia,” imbuhnya.
Sementara untuk meningkatkan produktivitas sawah yang produksinya masih rendah, akan lakukan penerapan peningkatan mutu intensifikasi dengan cara pengaturan air, pengaturan pola tanam, penggunaan benih unggul, pemakaian pupuk yang berimbang serta pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Masih berkenaan program Upsus, Pemkab Tulang Bawang melalui Dinas Pertanian juga akan menggulirkan program Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB).
“Dalam tahun 2018 ini sapi yang ada di Tulang Bawang kurang lebih 7430 ekor, wajib bunting. Tentunya dengan program-program khusus salah satunya dengan inseminasi buatan atau dengan cara kawin alam dan kemudian pemeriksaan kesehatan sapi itu sendiri serta perbaikan pakan” jelas Kepala Dinas Pertanian, Sumarno.
“Jadi ke depannya kita harapkan program ini dapat berjalan maksimal. Sehingga program swasembada pangan dan Kabupaten Tulang Bawang sebagai kawasan agribisnis dapat terwujud. Kemudian pendapatan petani dapat meningkat dan kesejahteraan petani bisa terjamin dan kita mendapatkan bantuan besar-besaran dari Propinsi di tahun 2018 ini mencapai Rp.37.9Miliar”ungkapnya (dl)