Bandarlampung – Pikiran Cendekia .Com. Pemerintah Provinsi Lampung memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2018, di Bundaran Tugu Adipura, Bandarlampung dalam bentuk aksi simpatik membagikan bunga dan masker bagi pengguna jalan ini.

Humas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Asih Hendrastuti, di Bandarlampung, Sabtu (24/3), mengatakan selain melakukan aksi simpatik pada hari ini, rencananya akan dilaksanakan seminar kesehatan dengan tema Peduli TBC, Indonesia Sehat pada Senin (26/3) di Ballroom Bapelkes Provinsi Lampung.

Kegiatan peringatan HTBS 2018 di Provinsi Lampung ini dilakukan bekerja sama antara Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), PPTI (Perhimpunan Pemerhati Tuberkulosis Indonesia), Saka Bakti Husada Gerakan Pramuka Kwarda Lampung, dan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat) Lampung.

Ia menjelaskan, tema HTBS 2018 adalah “Wanted: Leaders for A TB-Free World. You Can Make History. End TB” untuk memberikan motivasi kepada semua agar dapat berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah tuberkulosis.

Tema peringatan HTBS 2018 bertujuam mengajak setiap orang turut aktif dalam penanggulangan TBC melalui pekerjaan dan kegiatan mereka, sehingga di Indonesia adaptasi tema tersebut adalah “Peduli TBC, Indonesia Sehat dengan Aksi: Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC)”.

Asih menjelaskan, di Indonesia diperkirakan ada 1.020.000 kasus baru TBC, dan baru sepertiga yang ditemukan dan diobati.

“Masih ada yang belum ditemukan atau sudah ditemukan dan diobati namun belum dilaporkan,” ujarnya.

Karena itu, pada Hari TBC Sedunia ini perlu meningkatkan kepedulian seluruh lapisan masyarakat tentang penting berobat sampai sembuh bagi setiap kasus TBC, agar tidak menularkan penyakitnya pada orang di sekitarnya.

“Orang terduga TBC ditandai dengan gejala batuk terus menerus. Seringkali disertai berat badan yang menurun, kadang-kadang sesak napas, dan berkeringat malam hari tanpa melakukan aktivitas,” katanya.

Penularan TBC juga berisiko pada kelompok orang yang tinggal di rumahyang padat, ventilasi dan lantai rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

Kondisi seperti ini sering ditemukan di rutan/lapas, sekolah berasrama, tempat kerja, dan masyarakat yang tinggal di lingkungan padat serta kumuh.

Karena itu, ia menambahkan, upaya penemuan dan pengobatan TBC perlu diupayakan agar menjangkau lingkungan seperti ini. (Husman)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here