BANDAR LAMPUNG-Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menyampaikan kiat-kiat dan solusi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam upaya penanganan arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1440 H Tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Ridho saat menjadi narasumber pada acara Dialog Publik tentang Konektivitas Membangun Bangsa dengan hashtag #MudikSelamatGuyubRukun, di Woods Stairs Cafe, Way Halim, Bandar Lampung, Selasa (23/4/2019).

Acara tersebut kerjasama antara Tempo Media Group, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Pemerintah Provinsi Lampung dan Jasa Rahardja, yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Budi Setyarso.

Dialog ini, selain menghadirkan Gubernur Ridho, juga Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Radin Inten II Asep Kosasih Samapta serta Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat, Kemenhub RI, Ahmad Yani.

Gubernur Ridho mengatakan kegiatan ini merupakan agenda dari perhelatan besar arus mudik maupun arus balik pada Idul Fitri 1440 H/2019 mendatang.

Ridho menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung bersama dengan Pemerintah Pusat akan konsen dan bersinergi dalam memberikan keamanan dan kenyamanan kepada para pemudik.

“Banyak teknis yang harus dipersiapkan baik Pemprov, Kementerian, dan TNI/Polri, dengan situasi menjelang mudik ini harus kita siapkan,” ucapnya.

Sebagai salah satu alternatif pemudik, dikatakan Ridho adalah menggunakan fasilitas Jalan Tol Trans Sumatera Lampung. “Hari ini di Lampung JTTS merubah kondisi situasi arus mudik dan arus balik sebagai alternatif,” ujarnya.

Untuk sarana lainnya guna menunjang JTTS terhadap lancarnya para pemudik, Ridho menuturkan seperti penyediaan posko kesehatan dan kesiapan pelayanan kesehatan sebagai rujukan terdekat yakni Rumah Sakit Umum Bandara Negara Husada.

“Kita akan siapkan posko kesehatan dan Rumah Sakit Umum Bandar Negara Husada yang lebih cepat diakses jalan tol, juga sudah kita siapkan,” katanya.

Lalu, kesiapan juga Dermaga Eksekutif dan Bandara Gatot Soebroto di Kabupaten Way Kanan yang kini beroperasi sebagai bandara penerbangan sipil juga akan mejadi solusi bagi para pemudik yang ada di sekitar wilayah Provinsi Lampung dan perbatasan Provinsi Sumatera Selatan.

Selain itu, kiat-kiat dalam mengantisipasi terjadi masalah angkutan lebaran lainnya, seperti optimalisasi fungsi terminal dengan melakukan pemeriksaan kelayakan kendaraan angkutan penumpang umum, pemantauan tarif angkutan dan ramp check.

Lalu, penyediaan rest area di jalur lintas sumatera, prioritas angkutan PNP umum dalam pengaturan di lapangan, dan penanganan di titik-titik kemacetan.
“Selanjutnya kita juga melakukan penyediaan sarana informasi mudik lebaran, penyiapan mobil derek pada lokasi tertentu dan pengaturan penumpang diterminal, pelabuhan penyeberangan, stasiun dan bandara,” katanya.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan melalui kajian yang dilakukan oleh Kemenhub, ada sekitar 18 juta lebih orang dari Jabodetabek yang akan mudik termasuk menuju ke Palembang dan Lampung.
“Untuk itu diperlukan kesiapan demi memberikan kenyamanan bagi masyarakat,” ujarnya.

Tidak hanya dari segi infrastuktur, Budi mengatakan kesiapan semua aspek dan komponen perlu dilakukan dalam menyelenggarakan angkutan lebaran 2019.

“Akan terwujud kondisi yang baik apalagi semua pihak terlibat. Meningkatkan kepedulian kita terhadap keselamatan berkendara, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.

Budi mengatakan akan mengadakan rapat teknis bersama dengan Kepolisan termasuk daerah melalui Dinas Perhubungan untuk menentukan langkah-langkah penanganan dimasing-masing tempat yang rawan kecelakaan dan kemacetan.

“Di Lampung ini akan menjadi perhatian kita juga menyangkut masalah penyeberangan laut dan juga mengenai pengguna jalan tol kearah jalan nasional seperti biasa yang perlu kita antisipasi.(Husman)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here