PPRINGSEWU(Pikirancendika.com)-Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Pendidikan, Kecamatan Pagelaran Utara (Pantura) Zainal Abidin, S.pd.,M.M., mendatangi kediaman Enzen, terkait soal bantuan dari program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang dipertanyakan oleh keluarga Enzen, selaku orang tua dari Humaidi Zendi siswa SDN 1 Fajar Baru melalui media online Pikiracendika.com lampung.sumselnews.com dan koran harian Medinas Lampung pada, Selasa (17/4/2018).

Dalam kunjungan nya, Zainal mengatakan bahwa dia akan menindak lanjuti adanya keluhan Bapak Enzen, yang merupakan Wali Murid dari Humaidi Zendi, yang tidak mendapatkan Dana Bantuan KIP dari sejak duduk kelas IV sampai  Kelas VI Sekolah Dasar, padahal sudah mendapatkan Kartu KIP nya.

“Kalau dari pihak pemegang Kartu KIP sudah mengajukan ke pihak sekolah, seharusnya pihak sekolah segera mengajukan dan memberikan arahan agar murid pemegang kartu KIP ini bisa mengambil uangnya ke BANK yang sudah ditentukan,” ungkap Zainal.

“Kepala sekolah seharusnya lebih bijak untuk menanggapi persoalan ini, karena tidak boleh pihak sekolah yang mencairkannya, haruslah pemegang Kartu KIP yang mencairkannya ke Bank,” tegasnya.

Selanjutnya Zainal Abidin menambah kan , Bahwa dia akan memanggil Kepala Sekolah SDN 1 Fajar Baru terkait masalah ini. “Nanti akan saya panggil kepala sekolah nya dulu, akan saya pertanyakan apakah atas nama Humaidi Zendi, sudah di ajukan apa belum, jika sudah di ajukan, namun tidak juga bisa di cairkan, maka besar kemungkinan Kuota nya sudah habis. Nanti nya akan di ajukan ulang oleh kepala sekolahnya,” Ujar nya.

Di sampaikan juga bahwa, tidak di benarkan tindakan salah satu guru yang marah kepada siswa nya dikarenakan orang tua siswa mempertanyakan soal ini melalui pemberitaan media,” papar Zainal Abidin.

Sementara itu, Sawiti ibu kandung Humaidi Zendi menggatakan kepada KUPT Pendidikan bahwa kemarin anak nya Humaidi Zendi pulang sekolah dalam keadaan menagis karena di marahi guru nya terkait masalah ini.

“Saya tanyakan kepada anak saya, ‘kenapa kamu pulang menagis’, lalu anak saya menjawab bahwa dia telah dimarah oleh salah satu guru SDN1 Fajar Baru yang berinisial UM,” ujar Sawiti.

“Cuma uang Rp450 aja kamu dan orang tua kamu sudah bawa-bawa wartawan begitu,” ungkap Sawiti yang menirukan bahasa anaknya ketika dimarahi oknum gurunya di sekolah.

Sementara, wartawan ini dua hari terakhir berturut-turut menyambangi Kepala Sekolah SDN1 Fajar Baru di Sekolahanya dari Senin16/4/2018 sampai Selasa 17/4/2018 untuk di konfirmasi, namun belum juga dapat di jumpai. “Masih ikut upacara di Dinas Pendidikan Kabupaten Pringsewu dan di KUPT Pendidikan Pantura,” ujar Dewan Guru SDN 1 Fajar Baru yang saat bertemu kepada wartawan ini.

Program Indonesia Pintar melalui Kartu Indonesia Pintar(KIP) adalah salah satu program nasional yang bertujuan Menghilangkan hambatan anak (usia sekolah) secara ekonomi untuk berpartisipasi di sekolah sehingga mereka  memperoleh akses pelayanan pendidikan yang lebih baik di tingkat dasar dan menengah, serta untuk Mencegah anak/siswa mengalami putus sekolah akibat kesulitan ekonomi.

Berbeda dengan salah satu murid Sekolah SDN1 Fajar Baru, Kecamatan Pagelaran Utara(Pantura), Kabupaten Pringsewu, mendapatkan Kartu Indonesia Pintar(KIP) sejak ia menduduki bangku kelas IV(Empat) dan saat ini ia telah menduduki bangku kelas VI(Enam), belum ujuga mendapatkan realisasi bantuan dana KIP.

Diungkapkan oleh Enzen sebagai kepala rumah tangga(wali murid) kepada wartawan ini pada, Minggu(15/4/2018) saat ditemui dikediamannya mejelaskan, Saya binggung, karena anak saya telah mendapatkan bantuan KIP dari sekolah SDN1 Fajar Baru tempat anak saya sekolah saat ini, tapi ko hanya mendapatkan kartu KIP nya saja, uangnya tidak pernah diberikan oleh sekolah kepada anak saya/saya sebagai wali murid,” kata dia.

Dijelaskan lagi oleh Enzen, Anak saya bernam Humaidi Zendi yang saat ini sudah duduk di bangku kelas VI(Enam), kartu KIP ini dibagikan(diberikan) oleh guru sekolah SDN1 Fajar Mulya kepada anak saya waktu itu anak saya masih duduk dikelas IV(Empat), tapi gak pernah mendapatkan kucuran dananya, cuma dapat tiga kartu  yaitu Kartu Indonesia Pintar(KIP), Kartu Keluarga Sejahtera(KKS)dan Kartu Indonesia Sehat(KIS) itu saja,” jelasnya

“Cuma pihak sekolah yang melalui anak saya sering meminta photo copy KIP, KTP dan KK tapi saya gak pernah tau untuk apa photo copy KIP, KTP dan KK itu, kemarin baru-baru ini dari anak saya katanya disuruh guru sekolah minta Photo copy KK, KIP dan KTP saya lagi, sudah di photo copykan anak dan dibawa ke sekolah,” imbuhnya.

Sementara Sawiti ibu kandung Humaidi Zendi menuturkan, Aneh lo mas, kalau memang anak saya tidak mendapatkan uang bantuan KIP itu kenapa pihak sekolah memberikan tiga katu ini kepada anak saya. ” kalau memang anak saya benar telah berhak untuk menerimanya maka kami selaku orang tua Humaidi mengharapkan kepada kepala sekolah SDN1 Fajar Mulya agar dapat memberikan dana bantuan itu, kami ini orang betul-betul tidak mampu, bapaknya ini hanya bekerja tukang Nebak Aren mas, dan maro kebon,” ujarnya.(Tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here